Minggu, 02 Januari 2011

Sayembara arsitektur terbuka hanya membuang waktu saja

 Hampir semua arsitek pernah mengikuti sayembara atau kompetisi terbuka dengan harapan memenangkan sayembara tersebut,disainnya dibangun dan karya dan arsiteknya akan dipublikasikan. Kami pernah beberapa kali mengikuti sayembara arsitektur dan belum pernah menang sama sekali, dan menurut kami sayembara arsitektur terbuka hanya membuang-buang waktu dan tenaga saja, karena beberapa hal :

1.Sayembara sebagai sebuah proyek, yang belum tentu kita akan menang dan dibayar .
  Buat konsultan besar yang mempunyai modal dan tenaga ahli yang cukup jumlahnya untuk   mengerjakan sebuah proyek tanpa dibayar adalah mudah, namun bagi konsultan kecil atau     arsitek pemula mengikuti sayembara hanyalah sebuah pemborosan waktu dan tenaga .   kebanyakan sayembara mewajibkan menyiapkan dokumen gambar dan presentasi   berwarna dan   kadang mewajibkan biaya pendaftaran .  Waktu dan tenaga kita lebih baik disalurkan   untuk-proyek-proyek amal dan kemanusiaan jika memang tidak mengharapkan untuk dibayar .
 
2.Kriteria Penilaian yang tidak jelas
  Bagaimana kita mendefinisikan estetika dan memberikan penilaian yang pantas untuk sebuah   karya arsitektur? Padahal di dalam arsitektur seharusnya bukan hanya segi estetika saja   yang dinilai, namun menyangkut konsep utilitas bangunan, efisiensi bahan dan sebagainya   .Kebanyakan karya arsitektur pemenang sayembara menang karena disainnya yang berani yang   menentang berbagai aturan konstruksi (kantilever,bentang lebar,fasade yang tidak     beraturan dsb) namun tidak memikirkan bagaimana konsekuensinya di dalam pelaksanaan   nanti .
 
3.Persaingan yang tidak sehat .
  Bagaimana sebuah tim kecil (4-orang) dengan modal pas-pasan bersaing dengan Konsultan   Besar dengan Tim sekitar 20-an orang menyiapkan dokumen gambar untuk presentasi sebuah   sayembara? jawabannya adalah disain yang tidak maksimal, apalagi semua sayembara     biasanya waktunya amat sangat tidak cukup apalagi jumlah peserta yang terlalu banyak   membuat juri tidak bisa melakukan penilaian secara objektif (Hanya disain yang terlihat    aneh atau bentuk yang tidak realistis yang dinilai cukup menarik)

4.Publikasi yang sangat kurang .
  Kebanyakan Pemenang sayembara hanya dikenal di kalangan arsitek dan akademisi,     jarang sekali media massa yang memberitakan suatu sayembara arsitektur di   "headlines".   Sepertinya berita tentang arsitektur tidak cukup menarik bagi masyarakat,hanya sesekali    dimuat di majalah arsitektur yang dijual untuk kalangan terbatas .

5.Merendahkan nilai sebuah karya arsitektur
  Dalam sebuah tender tertutup peserta tender biasanya bersaing dengan mengajukan   penawaran harga terbaik, sedangkan dalam sayembara arsitektur terbuka semua peserta   menyerahkan karya dengan gratis, bahkan membayar biaya pendaftaran! Betapa amat sangat   merendahkan karya intelektual...

6.Kolusi dan Nepotisme
  Mengadakan sayembara terbuka namun hanya boleh diikuti oleh lulusan almamater tertentu     sudah sering terjadi . Kalau memang ingin membatasi peserta lebih baik mengadakan tender   tertutup saja, tidak usah mempublikasikan kepada publik dan menyinggung banyak pihak.


Berdasarkan hal tersebut di atas maka kami memutuskan untuk tidak lagi mengikuti sayembara arsitektur terbuka, lebih baik kami menyalurkan waktu tenaga dan pikiran untuk mendapatkan proyek yang "nyata"dan pasti dibangun (dan pasti dibayar), atau mempublikasikan ide-ide disain di dalam blog kami bahkan membantu beberapa proyek amal tanpa bayaran. Kami tidak ingin menjadi bagian dari persaingan yang tidak sehat dan merendahkan nilai sebuah karya arsitektur .

5 komentar:

  1. Ya, namanya juga sayembara... jangan disamakan denga tender dong... di sayembara kan yang dijunjung adalah proses persaingan kreatifitas dan daya pikirnya. mungkin selama anda ikut sayembara, motivasi nya money oriented, bukan pada solving design, hasilnya ya bisa diterka, perencanaan yang kurang matang dari segi konsep, sehingga belum pernah menang. sekali-sekali sayembara dibutuhkan untuk merefresh desain dan gagasan yang selama ini terpentok dengan kepentingan dan keinginan client. hanya di salam sayembara kita bisa beradu idealis dengan peserta lain. ingat, orang kreatif bisa memutar otak lebih cepat. jangan jadikan modal usaha dan sumber daya manusia menjadi halangan. Konsultan besar juga berawal dari konsultan kecil dahulu. jadi jangan cepat menyerah dan berpandangan negatif dulu dengan sayembara, karena sikap skeptis dan money oriented itu akan mempengaruhi fokus kerja anda di dalam dunia konsultan arsitektur yang baik. terima kasih

    BalasHapus
  2. mas blom pernah menang ya.....mungkin desain mas kurang oke, jadi mungkin mas harus lebih banyak berkreasi lagi,,,,,,,,,,

    BalasHapus
  3. dengan ikut sayembara kita bisa mengukur kemampuan kita di luar sana, terlebih bagi mahasiswa atau arsitek muda yang minim pengalaman.
    bayangkan, dari mana seorang mahasiswa atau arsitek muda mendapat sebuah proyek kalo karyanya belum teruji? minimal dengan ikut sayembara bisa dikenal orang (meskipun pihak2 tertentu) lambat laun juga akan menyebar ke khalayak,

    saya setuju dengan postingannya juga sih, jadi ada sisi negatif juga ada positifnya, tinggal sikap kita? saran saya ambil sisi positifnya.

    BalasHapus